Lanjut ke konten

Bisnis yang Paling Utama adalah Menciptakan Pemimpin-Pemimpin Masa Depan

3 April 2013

No matter what business they’re in, the real business is building leaders.

Slogan penuh makna tersebut memang menjadi nilai-niai CEO ( dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Presiden Direktur ) perusahaan kelas dunia. Mereka ingin mengatakan bahwa mengembangkan sumber daya manusia, future leaders-manager adalah tugas utama mereka lebih dari tugas-tugas lainnya. Pendek kata tugas pokok seorang CEO adalah mengurus orang, bukan mengurus bisnis.

“Cobalah datang kepada sekretaris CEO anda dan tanyakan apa saja agenda sang bos dalam waktu satu bulan ke depan. Kalau ribuan agenda bos yang super sibuk itu tidak satupun menyentuh pengembangan sumber daya manusia, forgett it, lupakan semua tentang pengembangan manusia dan prospek pengembangan bisnisnya”, sebuah pernyataan yang pernah dikeluarkan oleh Noel Tichy, otak dibalik kesuksesan pengembangan kepemimpinan di General Electric, untuk menguji apakah perusahaan benar-benar serius dalam pengembangan SDM.

Sebuah riset yang dilakukan majalah Fortune, rata-rata waktu yang dialokasikan para CEO perusahaan kelas dunia untuk proses pengembangan SDM adalah 50%, angka ini signifikan mengingat kesibukan seorang CEO. Jack Welch saat menjadi CEO di General Electric mengalokasikan 60% waktunya untuk terlibat dalam proses pengembangan SDM. Urusan pengembangan SDM terlalu penting untuk diserahkan kepada orang lain, dan harus ditangani oleh dirinya sendiri selaku CEO, demikian pernyataan dari Jack Welch. Langkah Jack Welch dalam keterlibatannya langsung di bidang pengembangan SDM diikuti oleh penerusnya, Jeff Immelt. Jeff selalu meluangkan waktunya untuk mengajar di kampus General Electric yang megah di Crontovile, USA. Secara periodik Jeff meluangkan waktunya bersama dengan Direktur SDM-nya memantau pengembangan SDM bagi 100 manager kuncinya, dan setiap tahun ia datangi satu per satu dari 100 orang manager kunci tersebut untuk bertatap muka langsung dalam sesi coaching khusus. Praktek yang sama persis dilakukan oleh AG Leafly, CEO Procter and Gamble, selalu berdiskusi intensif bersama Chief HRD-nya guna memantau secara cermat pengembangan SDM para managernya.

Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa filosofi seorang CEO perusahaan kelas dunia adalah mengembangkan kapabilitas para managernya. Dengan berkembangnya kapabilitas para manager, roda bisnis akan berjalan lancar dengan sendirinya. Dengan kata lain untuk menjaga kesuksesan bisnis suatu perusahaan, mereka harus serius mengembangkan mutu orang-orang yang mengemudikan roda bisnis tersebut.

Untuk menjadi bahan renungan, berapa persen waktu yang diluangkan CEO perusahaan anda dalam proses pengembangan SDM, apakah selama ini CEO pernah melakukan coaching satu per satu secara reguler dan sistematis kepada para manager, apakah CEO pernah terlibat dalam proses wawancara penerimaan karyawan yang akan menjadi future leaders, apakah CEO selalu terlibat intens dalam penyusunan rencana pengembangan strategis bagi para manager future leaders ?

Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar